Wabah Pes (Black Death) 1347-1351

Wabah pes atau sering juga disebut black death merupakan salah satu bencana terburuk dalam sejarah umat manusia. Wabah tersebut membunuh sekitar 25 juta orang Eropa, dan puluhan juta penduduk di Asia.

Penyebaran Pes

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yersinia pestis yang terdapat dalam kutu tikus, khususnya tikus hitam yang hidup di sekitar manusia. Menurut teori populer, penyakit itu berawal dari jalur sutra, kemudian menyebar bersamaan dengan invasi tentara Mongol melewati Asia Tengah di sepanjang Jalur Sutera kemudian ke Baghdad dan Krimea.

Melalui daerah sekitar Rusia itu, bakteri kemudian juga disebarkan melalui tikus coklat yang lebih kebal udara dingin. Akhirnya pes mulai menyebar dengan luas.

Pada tahun 1347, penyakit pes juga dilaporkan telah sampai di Genoa, Italia melalui jalur laut. Wabah itu kemudian menyebar ke barat dan utara, mencapai Paris dan London pada tahun 1348, serta Skandinavia dan Rusia pada tahun 1349.

wabah pes
Pada abad ke-14 M, wabah pes dilukiskan sebagai tengkorak yang menunggang kuda

Gejala penyakit pes ditandai dengan munculnya bintik-bintik  darah di bawah kulit dan berubah warna menjadi kehitaman. Ada juga bengkak di bagian pangkal paha dan ketiak.Para korban biasanya meninggal dengan mengenaskan dalam hitungan jam, setelah gejala penyakit itu muncul.

Jalan di kota-kota Eropa yang sangat kotor dan perumahan  padat penduduk, mempercepat penyebaran wabah pes ke seluruh penjuru Eropa. Tidak ada tindakan khusus untuk mencegahnya, penyakit tersebut membunuh orang kaya atau pun miskin.

Dampak Wabah Pes

Wabah pes yang menyebar pada abad ke-14 menghancurkan peradaban di Asia dan Eropa. Banyak rumah  menjadi kosong, desa, dan kota ditinggalkan. Bahkan di beberapa wilayah, kehidupan disapu bersih oleh penyakit itu hingga tidak ada yang tersisa. Dua kota utama peradaban umat Islam, Baghdad dan Mekkah berubah menjadi  kota kosong, banyak penduduknya yang tewas dan meninggalkan kota tersebut.

Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Eropa. Ladang-ladang di Eropa dipenuhi mayat yang tidak dikubur, karena para dokter, pendeta, dan penduduk yang menguburkan mayat tidak lama berselang juga meninggal. Perekonomian Eropa yang pada awal abad ke-14 sempat mengalami kemajuan, kembali hancur lantaran wabah pes.

wabah pes
Ilustrasi korban wabah pes

Teror dari wabah pes, meruntuhkan keyakinan banyak orang terhadap Tuhan. Bagi mereka, wabah ini tidak masuk akal karena membunuh orang baik dan orang jahat. Setelah wabah melanda, terjadi kekurangan tenaga kerja yang membuat upah meningkat taja. Banyak orang desa mulai pindah ke kota-kota yang kosong untuk bekerja. Sistem feodal yang sudah melemah akhirnya runtuh akibat wabah ganas, keruntuhan itu sekaligus menandai era baru dalam sejarah umat manusia.

Bencana wabah pes terbesar memang terjadi pada abad ke-14 M. Akan tetapi penyakit tersebut masih tetap muncul pada beberapa generasi berikutnya. Sanitasi dan praktik kesehatan modern hanya meminimalisir dampak dari penyakit pes, tetapi tidak pernah menghilangkan keberadaan penyakit itu seutuhnya.

BIBLIOGRAFI

Benedictow, Ole Jørgen. 2010. What Disease was Plague? : on the Controversy Over the Microbiological Identity of Plague Epidemics of the Past. Leiden: Brill.

Byrne, Joseph Patrick. 2012. Encyclopedia of the Black Death. California:  ABC-CLIO, LLC.

Holland, Julian (ed.). 2009. Ensiklopedia Sejarah dan Budaya : Sejarah Dunia Jilid III. Terj. Nino Oktorino. Jakarta: Lentera Abadi.

Sherman, Dennis. 2006. The West in The World Second Edition. New York: McGraw Hill.

Toynbee, Arnold. 2007. Sejarah Umat Manusia. Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *