Fazlur Rahman Malik merupakan salah satu dari intelektual dan ilmuwan muslim liberal terkemuka abad ke-20. Gagasannya tentang pemikiran Islam modern menjangkau khalayak elit global melalui tulisannya yang produktif dan berani.
Rahman lahir pada tanggal 21 September 1919 di distrik Hazara, Inggris India, yang sekarang menjadi bagian dari Pakistan. Ketika ia meninggal pada tanggal 26 Juli 1988, di Chicago, Fazlur Rahman digambarkan oleh Wilfred Cantwell Smith, sebagai pria cemerlang yang memiliki integritas dan religius. Ia adalah pribadi yang bermoral, seorang muslim serius yang termotivasi oleh keprihatinan mendalam terhadap budaya dan bangsanya.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Fazlur Rahman
Fazlur Rahman terlahir dari keluarga intelektual. Ayah Fazlur Rahman, Mawlana Shihabuddin merupakan muslim ortodoks dan memiliki hubungan dengan aktivis aktivis anti-kolonial Mawlana Mahmud al-Hasan (wafat 1920), yang lebih dikenal dengan “Syaikh al-Hind.” Mawlana Mahmudul Hasan terafiliasi dengan Madrasah Deoband sekarang berada di India.
Fazlur Rahman muda mempelajari teks-teks skolastik Muslim tradisional yang ditampilkan dalam kurikulum tradisional Nizami dengan dipandu ayahnya, termasuk hukum (fiqh), teologi dialektis (kalām), hadis Nabi, tafsir, logika, dan filsafat (falsafa).
Setelah itu, Ia melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Universitas Punjab di Lahore, di mana ia menerima gelar sarjana dan magister dalam bahasa Arab.
Pada tahun 1946, ia pergi ke Oxford untuk bekerja dengan Profesor Simon van den Bergh. Disertasinya adalah terjemahan, edisi kritis, dan komentar tentang karya Ibn Sina tentang psikologi, Kitab al-Najat (Kitab Keselamatan).
Pada tahun 1950 Fazlur Rahman mulai mengajar filsafat Persia dan Islam di Universitas Durham, dan pada tahun 1958 ia meninggalkan Inggris untuk mengajar di Institute of Islamic Studies di McGill University di Montreal, Kanada.
Proyek Besar Fazlur Rahman di Pakistan
Setelah menghabiskan beberapa tahun mengajar di Barat, Rahman kembali ke Pakistan atas permintaan Perdana Menteri Ayyub Khan untuk memimpin Institut Penelitian Islam yang baru. Di Pakistan, ia menjabat sebagai direktur Institus Penelitian Islam selama periode tujuh tahun, dari tahun 1961 sampai 1968.
Sebagai direktur institut itu, Rahman mulai melakukan beberapa reformasi sosial dan budaya. Sayang pekerjaannya justru memprovokasi kemarahan gerakan Islam konservatif, terutama dengan fatwa progresif dan dua studi interpretif penting, Metodologi Islam dalam Sejarah (1965) dan Islam (1966), di mana ia menangani beberapa permasalahan sulit mengenai pemahaman kritis tentang wahyu.
Partai politik dan kelompok agama penentang Ayyub Khan kemudian mengincar pandangan ilmiah Fazlur Rahman, sekaligus untuk menyingkirkan reformasi sosial dan budaya yang diusulkan.
Akhir Hidup dan Warisan Pemikiran Fazlur Rahman
Oposisi yang dihadapi Rahman berdampak buruk pada kesehatan dan kepemimpinannya di Institut Penelitian Islam. Akibatnya ia terpaksa mengundurkan diri dari posisinya.
Setelah mundur, ia kembali ke Barat melanjutkan karier mengajarnya sebagai profesor tamu di Universitas California, Los Angeles. Selanjutnya, ia pindah dan diangkat pada tahun 1969 sebagai profesor pemikiran Islam di Universitas Chicago. Di universitas itu ia mendapat gelar mendapat gelar Harold H.Swift Distinguished Service Professor dalam pemikiran Islam pada tahun 1986.
Rahman meninggal dunia pada tanggal 26 Juli 1988 di Medical Center Universitas Chicago, akibat komplikasi operasi koroner.
Warisan intelektual Fazlur Rahman dapat ditangkap dalam berbagai tulisannya yang produktif mulai dari filsafat hingga pertanyaan kontemporer dalam pemikiran Islam seputar hak asasi manusia, hak perempuan, pendidikan, agama dan politik, hukum dan etika, kedokteran, dan peran sejarah dan hermeneutika, yang kesemuanya termasuk dalam upayanya untuk menjadikan Qur’an sebagai inti dari kerangka interpretasi Muslim.
Selain itu, ia juga mendorong pembaharuan institusi pendidikan Islam, seperti yang dapat dilihat dalam bukunya yang berjudul Islam dan Modernitas: Transformasi Tradisi Intelektual (1982), dan mengkritik elemen irasional atau tidak konsisten secara moral dalam tradisi Islam. Ia juga seorang kritikus terhadap “neo-fundamentalisme” Muslim kontemporer, yang ia anggap defensif dan akhirnya ditakdirkan untuk layu.
Sejak Rahman meninggal, tulisannya terus populer di kalangan ilmuwan Islam dan Timur Dekat. Pandangan dan interpretasinya telah menjadi pokok perdebatan ilmiah dan digunakan untuk tujuan reformasi sosial.
BIBLIOGRAFI
Bowering, Gerhard. 2013. The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought. New Jersey: Princeton university Press.
Martin, Richard C (Ed.). 2004. Encyclopedia of Islam and the Muslim World. New York: Macmillan Reference.
Waugh, Earle H dan Denny, Frederick M. 1998. The Shaping of an American Islamic Discourse: A Memorial to Fazlur Rahman. Atlanta, Ga.: Scholars Press.