Tembok Besar Cina

Tembok Besar Cina merupakan serangkaian dinding dan benteng kuno yang terletak di Cina bagian utara. Dinding ini memiliki panjang 21,196.18 kilometers.

Tembok Besar Cina menjadi simbol Cina yang paling dikenal dan memiliki sejarah panjang. Pada awalnya tembok tersebut dibangun oleh Kaisar Qin Shi Huang pada abad ketiga SM. sebagai sarana untuk mencegah serangan dari suku Xiongnu dan suku nomaden lainnya.

Selama lebih dari 2.000 tahun pembangunan tembok dilanjutkan oleh penguasa-penguasa Cina. Bagian Tembok Besar yang paling terkenal dan dilestarikan dibangun pada abad ke 14 hingga 17, pada masa dinasti Ming.

Meskipun Tembok Besar tidak pernah secara efektif mencegah penjajah memasuki China, tetapi berfungsi sebagai simbol nyata dari peradaban Tiongkok yang telah ada sejak dahulu.

Qin Shi Huang dan Awal Pembangunan Tembok Besar Cina

tembok besar cina
Qin Shi Huang, kaisar pertama yang membangun Tembok Besar Cina

Pembangunan Tembok Besar Cina dapat dilacak sampai abad ke-3 SM, namun banyak benteng yang termasuk bagian dalam dinding telah dibangun ratusan tahun sebelumnya. Benteng-benteng itu dibangun ketika Cina masih terbagai menjadi beberapa kerajaan yang saling berperang.

Sekitar tahun 221 SM, Qin Shi Huang, kaisar pertama yang menyatukan Tiongkok bawah Dinasti Qin, memerintahkan untuk menyingkirkan pos-pos pertahanan di antara negara-negara dan menyatukan sejumlah dinding yang ada di sepanjang perbatasan utara menjadi satu sistem pertahanan. Dinding itu kemudian diperpanjang lebih dari satu 10.000 li (li adalah sekitar sepertiga mil). Tujuan dari proyek ini adalah untuk melindungi Tiongkok dari serangan suku nomaden di utara.

Pembangunan Tembok Besar Cina menjadi salah satu proyek pembangunan paling ambisius yang pernah dilakukan oleh peradaban manapun. Jenderal Tionghoa yang terkenal Meng Tian menjadi penanggung jawab proyek itu.

Menurut beberapa catatan dikatakan pula bahwa pembangunan Tembok Besar Cina menggunakan pasukan tentara, narapidana, dan rakyat jelata sebagai pekerja.

Sebagian besar Tembok Besar Cina terbuat dari tanah dan batu. Dinding membentang dari pelabuhan Laut Cina Shanhaiguan lebih dari 3.000 mil ke barat ke provinsi Gansu. Di beberapa area strategis, bagian-bagian dinding dibuat tumpang tindih untuk keamanan maksimum.

Dinding tersebut mempunyai fondasi setinggi 15 hingga 50 kaki, kemudian tingginya sekitar 15-30 kaki dan diatapi benteng setinggi 12 kaki atau lebih tinggi. Bangunan tersebut juga dilengkapi menara penjaga yang ditempatkan di sepanjang interval dinding.

Ketika Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan pembangunan Tembok Besar sekitar tahun 221 SM, angkatan kerja yang membangun tembok itu sebagian besar terdiri dari tentara dan narapidana. Dikatakan bahwa sebanyak 400.000 orang meninggal selama pembangunan tembok. Banyak dari para pekerja ini dikubur di dalam tembok itu sendiri.

Tembok Besar Cina dalam Lintas Sejarah

Dengan tewasnya Qin Shi Huang dan jatuhnya Dinasti Qin, banyak bagian dari Tembok Raksasa mengalami kerusakan. Setelah dinasti berikutnya, Dinasti Han juga runtuh, serangkaian suku perbatasan menguasai Cina utara.

Di antara yang paling kuat dari suku-suku itu adalah Dinasti Wei Utara. Saat berkuasa dinasti ini memperbaiki dan memperluas tembok yang ada untuk mempertahankan diri dari serangan dari suku lain.

Kerajaan Bei Qi (550–577) membangun atau memperbaiki dinding lebih dari 900 mil. Perbaikan dan perluasan kemudian dilanjutkan oleh Dinasti Sui yang berumur pendek (581–618).

Dengan jatuhnya Sui dan kebangkitan Dinasti Tang, Tembok Besar kehilangan fungsinya sebagai benteng, karena Cina telah mengalahkan suku Tujue di utara dan memperluas wilayahnya melewati perbatasan asli yang dilindungi oleh tembok.

Selama Dinasti Song berkuasa, orang Cina dipaksa mundur di bawah ancaman dari orang-orang Liao dan Jin di utara yang mengambil alih banyak wilayah di kedua sisi Tembok Besar. Dinasti Yuan (Mongol) yang kuat (1206-1368), yang didirikan oleh Genghis Khan, akhirnya menguasai seluruh China, sebagian Asia dan bagian Eropa.

Meskipun Tembok Besar tidak begitu penting bagi orang-orang Mongol khususnya sebagai benteng pertahanan militer, para prajurit tetap ditugasi ke tembok untuk melindungi pedagang dan karavan yang bepergian di sepanjang rute perdagangan Jalur Sutra.

Pembangunan Tembok Masa Dinasti Ming

Terlepas dari sejarah panjangnya, Tembok Besar China sebagaimana adanya saat ini sebagian besar dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644).

tembok besar cina
Tembok Besar Cina, simbol kemegahan peradaban Cina di masa lalu

Seperti bangsa Mongol, para penguasa awal Ming kurang tertarik untuk membangun benteng perbatasan, dan pembangunan tembok terbatas hingga akhir abad ke-15.

Pada 1421, kaisar Ming Yongle memproklamirkan ibukota baru Tiongkok, Beijing, di lokasi bekas kota Mongol, Dadu. Di bawah tanah dingin penguasa Ming, budaya Cina berkembang, dan periode itu melihat sejumlah besar konstruksi di samping Tembok Besar, termasuk jembatan, kuil dan pagoda.

Pembangunan Tembok Besar seperti yang dikenal saat ini dimulai sekitar tahun 1474. Setelah fase awal ekspansi wilayah, penguasa Ming sebagian besar mengambil sikap bertahan dan perluasan Tembok Besar menjadi kunci dari strategi ini.

Tembok Besar Cina pada Masa Modern

Pada pertengahan abad ke-17, orang Manchu dari Manchuria pusat dan selatan menerobos Tembok Besar dan memasuki Beijing. Pada akhirnya mereka memaksa Dinasti Ming turun tahta, sekaligus menandai awal Dinasti Qing.

Antara abad ke-18 dan ke-20, Tembok Besar muncul sebagai lambang China yang paling umum bagi dunia Barat, dan simbol baik fisik – sebagai manifestasi kekuatan Tiongkok – dan representasi psikologis penghalang yang dipertahankan oleh negara China untuk mengusir pengaruh asing dan melakukan kontrol atas warganya.

Dewasa ini, Tembok Besar umumnya diakui sebagai salah satu prestasi arsitektur paling mengesankan dalam sejarah manusia. Terdapat upaya untuk mempertahankan struktur tembok, tetapi langkah lebih konkret baru terwujud pada tahun 1980, ketika Cina menjadikan tembok tersebut sebagai daya tarik dan sumber pendapatan wisata.

Pada tahun 1987, UNESCO menetapkan Tembok Besar sebagai Situs Warisan Dunia, dan klaim populer yang muncul pada abad ke-20 menyatakan bahwa tembok ini adalah satu-satunya struktur buatan manusia yang terlihat dari luar angkasa.

BIBLIOGRAFI

Man, John. 2008. The Great Wall. Cambridge: Da Capo Press.

Rojas, Charlos. 2010. The Great Wall: A Cultural History. Cambridge: Harvard University Press.

Turnbull, Stephen. 2007. The Great Wall of China 221 BC-AD 1644. Oxford: Osprey Publishing.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *